gambar: ilustrasi (thedailystar.net)
WASHINGTON - Pemanasan global pernah menghancurkan hutan hujan sekitar 300 juta tahun yang lalu, yang memicu berkembangnya dinosaurus, menurut sebuah studi dari para peneliti Inggris.
Para ilmuwan percaya bahwa hancurnya hutan hujan telah memicu evolusi perkembangan reptil dan membuka jalan evolusi bagi dinosaurus sekira 100 juta tahun kemudian. Demikian seperti yang dikutip dari Telegraph, Senin (6/12/2010).
Para ilmuwan di Royal Holloway, University of London dan Bristol University memperingatkan bahwa penemuan ini juga adalah pesan untuk manusia karena mereka juga bisa punah dari muka Bumi apabila hutan hujan Amazon terus dibabat.
Pemanasan global yang terjadi pada periode Carboniferous 300 juta tahun, ketika benua Eropa dan Amerika Utara masih berada di ekuator dan ditutupi oleh hutan hujan tropis.
"Perubahan iklim tersebut menyebabkan hutan hujan terbagi menjadi kumpulan hutan hujan yang lebih kecil. Populasi reptil yang terisolasi di masing-masing hutan hujan tersebut akhirnya berevolusi menjadi lebih beragam. Hal ini adalah respon alam yang natural dalam menanggapi perubahan habitat," ujar Professor Mike Benton dari Bristol University.
Sarda Sahney, juga dari Bristol University, mengatakan "Sangat mengagumkan. Meski menghadapi kerusakan ekosistem, hewan-hewan tetap melanjutkan proses evolusi mereka. Bagaimanapun kehidupan kita saat ini tidak akan seberuntung kehidupan 300 juta tahun yang lalu. Jadi haruskah hutan hujan Amazon itu rusak?"
Untuk mengambil kesimpulan ini, para ilmuwan mempelajari catatan fosil pada reptil sebelum dan sesudah peristiwa hancurnya hutan hujan tropis pada 300 juta tahun yang lalu. Catatan-catatan tersebut menunjukkan bahwa reptil menjadi lebih beragam dan bahkan berubah pola makan mereka sebagaimana, reptil-reptil tersebut berjuang untuk beradaptasi dalam menghadapi perubahan iklim dan lingkungan.
(srn)