Semangat untuk masa depan yang cerah itulah motto saya, dan jangan pernah menyerah untuk melakukan pekerjaan yang kamu hadapi

melatih otak kanan

Latih Otak Kanan

Sistem pendidikan formal terlalu mengedepankan pengembangan otak kiri. Pusat pengembangan otak kanan pun dibuka sebagai penyeimbang. Benarkah hanya seniman yang perlu memperhatikannya?
Tomi dan Nina sudah hampir menikah. Mereka mengaku saling mencintai dan berjanji setia sehidup semati.
Untuk menjaga segala kemungkinan terburuk, mereka datang ke notaris. Sebuah perjanjian harta terpisah dibuat di atas kertas bermeterai, disaksikan notaris yang berkantor di gedung mentereng di Jakarta itu. Jadi, jika suatu ketika ternyata harus berpisah, mereka hanya bisa membawa harta yang tercatat atas nama mereka sendiri secara pribadi.
Semuanya berjalan lancar, pesta pernikahan pun mulus dilangsungkan. Dan, barangkali sebagian dari kita akan menganggapnya wajar-wajar saja di zaman yang segalanya dihitung dengan materi ini.
Namun, bagi AM Rukky Santoso, penulis buku Right Brain: Mengembangkan Kemampuan Otak Kanan untuk Kehidupan yang Lebih Berkualitas, percintaan Tomi dan Nina itu tidak wajar. Percintaan itu hanya didasari oleh perhitungan untung rugi, bukan sebuah cinta yang sejati. Hal itu terjadi karena mereka terbiasa menyelesaikan masalah hanya dengan memfungsikan otak sebelah kiri. "Segalanya hanya didasarkan atas logika," katanya.
Contoh lain, kata Rukky, adalah kecenderungan manusia hanya tergantung pada tindakan medis, pemakaian suplemen makanan dan obat-obatan untuk menjaga kesehatan. Meski, pada sebuah seminar tentang penelitian ilmu medis di Amerika, pernah diungkapkan bahwa dalam ilmu pengobatan medis modern hanya kurang lebih 25 persen yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Selebihnya adalah suatu tindakan trial and error alias coba-coba. Sebaliknya, upaya untuk membentengi diri dengan menciptakan kesehatan dari diri sendiri jarang dikembangkan.
Padahal, kata Rukky, di kepala manusia terdapat tiga bagian otak, yakni otak kanan, otak kiri dan otak kecil atau otak bawah sadar. Masing-masing bagian memiliki peran dan karekter yang berbeda-beda.
Otak kiri merupakan bagian otak yang bertugas berfikir secara kognitif dan rasional. Bagian ini memiliki karakteristik khas yang bersifat logis, matematis, analitis, realistis, vertikal, kuantitatif, intelektual, obyektif, dan mengontrol sistem motorik bagian tubuh kanan.
Otak kiri memiliki karakter antara lain mengontrol gerak motorik tubuh kanan - masuk akal, sistematis, mekanis - matematis, hitung-hitungan - analisa, bahasa, gambar, kata-kata - karakter garis lurus, paralel - detil, menguasai, sasaran/target - kecerdikan, keduniawian - realita dan dominan, langsung - aktif, berorientasi pada jumlah - identitas, membaca, menulis - tujuan akhir, target sasaran - bertahap-tahap dan berdasar permintaan - kecenderungan pada diri sendiri - kecenderungan lebih ke dalam diri.
Sebaliknya, otak kanan merupakan bagian otak yang berfikir secara afektif dan relasional, memiliki karakter kualitatif, impulsif, spiritual, holistik, emosional, artistik, kreatif, subyektif, simbolis, imajinatif, simultan, intuitif, dan mengontrol gerak motorik bagian tubuh sebelah kiri.
Otak kanan memiliki karakter antara lain : mengontrol gerak motorik tubuh kiri - karakter hubungan antar manusia - akustik, bunyi,musik - artistik, seni, kreativitas - simbol-simbol, sensualitas, ruang - intuisi, imajinasi, persamaan - terus-menerus, tetap, jelas - emosi-emosi, gambaran perasaan - terbuka, mengutamakan perasaan - berorientasi pada kualitas - penggandaan dan proses - spiritual dan penampakan - peduli dengan pihak lain - kepedulian pada alam dan situasi.
Sedangkan bagian otak kecil yang berada di sebelah bawah, bertugas mirip mesin perekam seluruh kejadian yang berlangsung dalam kehidupan kita. Otak kecil seringkali mengagetkan kita dengan memberikan informasi secara tiba-tiba mengenai sesuatu yang tidak kita sadari sebelumnya.
Namun, seluruh sistem pendidikan di Indonesia serta beragam aspek kehidupan ternyata hanya mampu mengembangkan belahan otak kiri tersebut. Otak kanan bahkan hanya dipandang sebagai sesuatu yang hanya bisa mendasari seseorang untuk menjadi seniman besar. Orang yang tidak akan menjadi seniman, tidak perlu mengembangkan otak kanannya. Akibatnya, kita menjadi terbiasa berfikir dengan hanya menggunakan otak kiri.
Untuk itu, Rukky membuka Right Brain Institute of Life, sebuah pelatihan pengembangan kemampuan otak kanan, di Jakarta dan Bandung. Lembaga serupa adalah Center of the Right Brain Learning (Pusat Pelatihan Otak Kanan) yang pernah dibuka di Bogor. (Klik pula : Profil : Dua Tahap Pengembangan Otak Kanan)
Saat ini, kata Rukky, sudah ribuan orang yang mengikuti program ini. Mereka terdiri dari anak-anak hingga para doktor di universitas terkemuka seperti Universitas Trisakti dan Atmajaya, Jakarta. Para peserta terbagi dalam dua model. Model pelatihan reguler dilakukan dalam 10 kali pertemuan, sedangkan model intensif hanya dua hari, yakni Sabtu dan Minggu. Biaya pelatihan kedua model ini sama, yakni Rp.750 ribu perorang.
Metode pelatihan ini, kata Rukky, bersifat ilmiah dan relatif mudah diikuti. Ia berorientasi untuk mengembangkan aktivitas kelenjar, jaringan syaraf, insting energi serta keseimbangan di dalam tubuh. Pelatihan dimaksudkan untuk memberikan stimulus kepada bagian hormon-hormon di dalam tubuh agar berfungsi secara normal. Dengan demikian hormon tersebut akan memberikan rangsangan kepada fungsi otak sebelah kanan. Hal tersebut, menurut Rukky, dalam jangka panjang bisa memberikan kesejahteraan dalam kehidupan.
Menurut Shinto B. Adelar, M.Sc, dosen psikologi perkembangan pada Universitas Indonesia, latihan pengembangan otak kanan seperti diterapkan Rukky sangat positif. Jika otak kiri saja yang dikembangkan, orang jadi kurang imajinatif dan kurang kreatif.
Shinto juga sependapat bahwa otak kanan berkaitan dengan unsur kreativitas yang bukan hanya layak dikembangkan para seniman. Ilmuwan juga perlu mengembangkannya. "Kalau nggak, dia nggak maju. Jadi, untuk mengembangkan sesuatu untuk mencari ide-ide baru," kata Shinto.
Namun, Shinto memberikan catatan bahwa otak kiri dan otak kanan itu saling berhubungan. "Jangan salah paham bahwa otak belahan kiri dan kanan bekerja sendiri-sendiri. Jadi, meskipun pada fungsi yang khususnya, tapi masing-masing bagian itu akan lebih terbantu apabila aktivasinya dari kedua sisi," katanya. Oleh karena itu, sebaiknya dikembangkan secara bersamaan. Sehingga, kegiatan-kegiatannya seimbang menstimulasi otak kiri dan otak kanan.
Tanpa melalui lembaga pelatihan khusus otak kanan, kata Shinto, pengembangan sebenarnya bisa dilakukan lewat sebuah latihan kecil yang sederhana. Misalnya, pengembangan bahasa yang bukan hanya untuk menyebutkan tentang fakta. Namun, bahasa juga dimanfaatkan untuk menggambarkan sesuatu yang sifatnya rekaan atau imajinasi.
Cara lainnya, kata Shinto, berhitung dengan cara-cara tertentu sebagaimana dikembangkan dalam kursus sempoa, mental aritmatika, dan sejenisnya. "Misalnya, kita memberi pertanyaan, 2+4 = berapa? Lantas, anak diharapkan menghitung, berapa ditambah berapa sama dengan enam," katanya.
Salah seorang pengelola kursus sempoa di Jakarta, Muhammad Dilar Darmawan menyebutkan, sempoa memang mengembangkan belahan otak kanan. Namun, ia juga dimaksudkan untuk menyeimbangkan otak kiri dan kanan. "Kursus ini mencoba memaksimalkan fungsi kedua bagian otak tersebut," kata Dilar.
Sekitar 30 anak dengan umur rata-rata enam tahun yang mengikuti kursusnya akhirnya lebih percaya diri. Mereka juga mudah mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan angka. "Kecepatan berpikir mereka lebih jauh dibandingkan sebelumnya," ujar Dilar.
Apa yang dikembangkan dalam kursus otak kanan seperti milik Rukky, agaknya tidak spesifik seperti kursus sempoa atau mental aritmatika. Namun yang jelas, dengan pengembangan otak kanan inilah, hidup akan menjadi lebih berkualitas secara fisik dan psikis.
Sebagaimana dikatakan Rukky, kita kemudian akan mampu mencermati tradisi medang yang biasa dilakukan orang Jawa. Medang yang berasal dari kata wedang atau minuman adalah kebiasaan menikmati minuman hangat di petang hari sembari duduk santai di ruang terbuka. Sembari medang itulah sebenarnya mereka melakukan semacam meditasi dan kontemplasi yang akan mengaktifkan otak kanan. (Hilman/Nur Hidayat - Tempo News Room)

Dua Tahap Pengembangan Otak Kanan
Dalam mengembangkan otak kanan, Right Brain Institute of Life yang dibuka AM Rukky Santoso menerapkan beberapa tahapan sebagai berikut:
* Tahap pertama bagian A yang disebut sebagai self actualization and growth explorations (Sage). Pada tahap ini peserta akan dibimbing untuk mulai membersihkan diri dan merestrukturisasi seluruh tubuh. Pasalnya, tubuh telah terkondisi kebiasaan yang merugikan. Bagian ini juga dimaksudkan untuk mengalahkan kemalasan dan memperbaiki struktur fisiologis secara keseluruhan.
* Tahap pertama bagian B, yakni self awareness and reviving emotion (Sare). Pada bagian ini peserta mulai diajak untuk mengembangkan inner harmony, keseimbangan diri dan aktivitas kelenjar penting di seluruh bagian tubuh. Dengan demikian, peserta akan mulai menjalankan generator succesfull mechanism di dalam tubuhnya dan mendapatkan kembali kondisi yang utuh.
* Tahap kedua adalah brain bosster. Pada bagian ini, peserta akan diajak memperbaiki sistem syaraf dan mendistrisibusikan insting energi keseluruh bagian tubuh. Sehingga, otak dan jaringan neurotransmitter mendapatkan kemampuannya kembali beroperasi secara penuh dan seimbang.



GAYA KOMUNIKASI
Salah satu kunci kesuksesan adalah mengenali gaya komunikasi diri sendiri. Pada umumnya gaya komunikasi yang dianggap sukses adalah gaya komunikasi yang tegas. Gaya komunikasi ini tercermin pada pola sikap hidup sehari-hari. Misalnya jika mendapat kegagalan, hal itu hanyalah sebagai pengalaman dan pembangkit motivasi untuk melakukan perubahan, bukan malah larut dalam kesedihan dan perasaan bersalah. Cara untuk mengenali gaya komunikasi seseorang dapat dilakukan dengan bergaul dekat dengan orang tersebut. Tetapi bagaimana caranya untuk mengenali gaya komunikasi diri kita sendiri.
Beberapa gaya yang tidak kita sadari dapat muncul dan mengganggu cara berkomunikasi, diantaranya :
* pandangan yang sangat agresif
* tidak mau kompromi
* tidak toleran
* tidak mau berubah (baik sikap maupun pendapat)
* tidak sabar
* arogan (congkak)
* sarkastis (berlidah tajam)
* manipulatif (suka mempermainkan)
* dismisif (suka menolak)
* superior (tinggi hati)
Tetapi jangan pula termasuk kedalam golongan orang yang ingin mengembangkan sikap tegas dengan jalan menjadi 'korban'. Ketegasan yang dimaksud dalam hal ini adalah orang lain akan memperlakukan anda seperti yang 'diminta'. Jika seseorang memahami yang anda minta.
Dominasi gaya komunikasi seseorang tergantung pada keadaan komunikasinya yang berasal dari pola sikap, yaitu
Pasif
Sikap pasif biasanya bertalian dengan 'kalah', orang yang selalu mundur, menyerah, dan patuh. cara komunikasi ini penuh dengan permintaan maaf, seperti persetujuan yang penuh keengganan dan pernyataan-pernyataan yang negatif tentang dirinya sendiri. Sikap pasif menyiratkan bahwa 'anda OK, tetapi saya tidak OK'

Pasif /agresif
Sikap pasif/agresif biasanya berkaitan dengan "penyabot". Ini sama sekali tidak dilakukan secara terbuka. Tetapi motivasi agresifnya sangat jelas. sifat yang menonjol dari cara komunikasi ini adalah komentarnya yang sarkastis/tajam, yakni komentar dengan dua arti dengan sinyal-sinyal non verba, seperti menatap ke langit yang bersikap cemooh. Pesan yang terkandung didalamnya adalah saya tidak OK, anda juga tidak OK
Agresif
Sikap agresif adalah sikap yang tidak mengindahkan orang lain. Meskipun orang ini dianggap sebagai 'orang yang rajin/giat atau salah seorang pemenang dalam hidup ini, namun mereka biasanya ditakuti karena gayanya yang mendorong adanya sikap palsu dari orang lain yang lebih suka tidak berani menghadapi kemarahan agresif ini. Pesan yang disiratkan orang ini adalah 'saya OK, tetapi Anda tidak OK'.
Tegas
Komunikasi tegas tidak mengurangi atau menurunkan martabat manusia lainnya, tidak melanggar hak orang lain mana pun, dan tidak menjauhkan diri dari berbagai masalah yang penting. Sebaliknya, sikap ini justru mendorong adaya komunikasi yang yang memuaskan dimana kebutuhan semua orang terpenuhi dengan cara yang terbaik. Yang secara khas dapat menunjukkan sikap tegas ini adalah penggunaan pernyataan 'saya'. ini menunjukkan bahwa orang yang berkomunikasi itu mau memikul tanggung jawab atas pesan yang disampaikannya. Bentuk komunikasi ini didasarkan pada rasa hormat terhadap dirinya sendiri maupun terhadap orang lain. Pesan yang disiratkan adalah ' saya OK, dan anda juga OK', sehingga tidak ada yang kalah.
PENGENDALIAN HIDUP
Kunci untuk mengendalikan hidup kita sendiri adalah mengetahui diri kita sendiri. Langkah-langkah dalam pengendalikan hidup adalah :
* Bahasa untuk menang
* Penegasan yang positif
* Visualisasi yang kreatif
* Membangun rasa harga diri.

BAHASA UNTUK MENANG
Bahasa untuk menang adalah bahasa dari sikap yang tegas. Sebaiknya yang perlukan diperhatikan adalah cara untuk menyatakan sesuatu (pengucapannya), bukan yang diucapkan.
Kualitas untuk menang dari seorang komunikator yang tegas itu adalah :
-bahasa yang langsung dan jelas
- kemampuan untuk menunjukkan pemahaman dan untuk merasakan perasaan orang lain keterampilan mendengarkan secara aktif
- kemampuan untuk mengadakan hubungan dan mempertahankannya
- Kontak mata, suara, dan sikap tubuh yang baik.
- rasa percaya diri pada apa yang anda kata - tanpa komentar yang menghindari perhatian orang atau permintaan maaf.
Share this article :
 
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ILMU TENTANG DUNIA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger