7 Gangguan Kesehatan Jika Anak Kurang Tidur
Kesehatan Ibu Dan Anak Anak-anak yang memiliki waktu tidur kurang, bisa menimbulkan dampak buruk bagi kesehatannya, Menurut Penelitian dari Selandia Baru menemukan setiap waktu tidur anak-anak berkurang satu jam, berisiko menambah berat badan 0,7 kilogram.
Anak usia sekolah membutuhkan tidur setidaknya 10-12 jam per hari. Beberapa hal bisa membuat anak menjadi kurang tidur seperti terlalu banyak kegiatan, menonton televisi, bermain video atau komputer.
Jika si kecil memiliki waktu tidur yang kurang maka akan berdampak terhadap beberapa hal seperti dikutip dari Lifemojo, Selasa (28/6/2011) yaitu:
1. Kurang konsentrasi
Kurang tidur bisa membuat anak menjadi lelah sehingga tidak fokus atau konsentrasinya berkurang. Kondisi ini akan membuatnya sulit menerima informasi dari luar.
2. Mudah marah
Hal ini menyebabkan anak mudah iriatsi atau mudah marah, perilaku hiperaktif sehingga kadang bisa membuat orangtua atau pengasuhnya kesal.
3. Menurunnya nilai IQ
Para peneliti dari University of Virginia menemukan anak yang kurang tidur dapat mengganggu perkembangan IQ dan kognitifnya, sehingga ia memiliki nilai yang lebih rendah di sekolah dan sulit membangun hubungan yang baik dengan teman sebaya. Para ahli berpendapat semakin cepat anak tidur setelah belajar maka kemampuan mengingatnya semakin besar.
4. Masalah emosional
Kurang tidur bisa meningkatkan kadar hormon setrs kortisol, sehingga memungkinkan ia mengalami masalah yang berkaitan dengan depresi dan kecemasan. Hal ini bisa membuat anak mudah sedih, marah, kelelahan, mual dan khawatir sepanjang waktu.
5. Masalah dengan berat badan
Studi dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health menemukan anak yang kurang tidur berisiko mengalami obesitas yaitu sekitar 92 persen. Peneliti menuturkan untuk setiap 1 jam tambahan tidur yang didapat anak bisa menurunkan risiko sebesar 9 persen.
6. Berisiko diabetes
Kurang tidur akan mempengaruhi penyerapan glukosa, setiap kekurangan waktu tidur sebanyak 2 jam dalam 1 minggu berkaitan dengan peningkatan kadar pro inflammatory cytokins dan low grade inflammation yang dapat mempengaruhi resistensi insulin sehingga meningkatkan risiko diabetes.
7. Berpotensi ADHD (hiperaktif)
Studi yang dilakukan oleh University of Michigan dan diterbitkan oleh Pediatrics Magazine menemukan gangguan tidur pada anak seperti sleep apnea, mendengkur, sering terbangun di malam hari atau gelisah bisa memberikan kontribusi terhadap kondisi Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).