5 Cara Menstimulasi Potensi Anak
Menurut Sani B. Hermawan, psikolog dan direktur Lembaga Psikologi Daya Insani, tahun pertama hingga ketiga usia anak (baca: 1-3 tahun: Usia Penting Tumbuh Kembang Anak) merupakan periode emas kehidupan anak untuk bertumbuh dan berkembang. Pada usia tersebut, anak sedang dalam proses membentuk dirinya. Pengembangan kognisi serta emosi pada usia dini ciptakan fondasi paling hakiki si kecil. Peran orangtua di sini sangat penting, mulai dari pemberian nutrisi yang lengkap dan seimbang, hingga membantu si kecil mencapai perkembangan mental dan daya kognisi yang optimal (baca: 5 Aspek Perkembangan Anak)
Dilanjutkan Sani, dalam acara "Wall of Gain Moment", peluncuran kemasan baru susu Gain Plus dan Gain School dari Abbot beberapa waktu lalu di Mall of Indonesia, Minggu, 30 Januari 2011, potensi anak bisa digali lewat stimulasi. Berikut ini 5 cara untuk menstimulasi potensi anak, yakni:
1. Permainan gerak atau permainan fungsi
Yaitu permainan yang dilaksanakan dengan gerakan tujuan melatih fungsi organ tubuh dan panca indera. Misal: melempar benda, menggerak-gerakkan kaki, meremas benda, identifikasi suara, bunyi, dan lainnya.
2. Permainan fantasi/peran
Yaitu permainan yang dipengaruhi oleh fantasi seorang anak. Misal: berperan sebagai ayah/ibu, dokter, nelayan, dan lain sebagainya.
3. Permainan problem solving
Permainan yang mengandung kecerdasan/keterampilan berpikir. Yang melibatkan penyelesaian masalah, misalnya; menjawab teka-teki atau menemukan jawaban dalam suatu masalah, dan lainnya.
4. Permainan bentuk
Mencoba membentuk (konstruktif) suatu karya atau memugarnya (destruktif) suatu karya karena ingin mengetahui komponen atau ingin mengubahnya.
5. Permainan kelompok (team work)
Contoh, membuat yel-yel atau membangun menara.