Semangat untuk masa depan yang cerah itulah motto saya, dan jangan pernah menyerah untuk melakukan pekerjaan yang kamu hadapi

hari kiamat menurut al Qur'an

Hari Kiamat menurut Al-Qur’an
Kondisi Bumi, Laut dan Gunung
Ketika Hari Kiamat tiba, terjadi goncangan bumi yang luar biasa dahsyat. Bumi ini memuntahkan seluruh isi perutnya ke luar, berhamburan dan hancur berantakan. Lautan meluap dan terbelah. Gunung-gunung bergerak dan berguncang keras, kemudian pecah beserpihan bagaikan butir-butir pasir yang berserakan, beterbangan bagaikan kapas-kapas yang bertebaran di udara. Gunung-gunung yang menjulang tinggi itu pun tak ubahnya dengan fatamorgana, tak lagi meninggalkan bekas keperkasaannya.[1]
Kedaaan Langit dan Bintang-bintang
Al-Qur’an memberikan gambaran tentang keadaan benda-benda langit ketika Hari Kiamat tiba. Bahwa bulan, matahari, bintang-bintang yang begitu besar, bahkan sebagian bintang-bintang itu lebih besar dari bumi yang kita tempati ini, yang lebih terang jutaan kali lipat dan sinarnya dari matahari yang kita lihat, semua itu akan hancur dan sinarnya menjadi pudar lalu padam. Segala gerak, tatanan dan aturannya menjadi hancur. Matahari bertabrakan dengan bulan. Adapun langit yang kita lihat akan bergoncang, terbelah dan hancur. Gugusan langit akan luluh bagaikan barang-barang tambang yang diluluhkan dan mencair. Alam ini dipenuhi dengan asap tebal dan awan gelap.[2]
Jerit Kematian
Dalam kondisi seperti itu, ditiuplah sangkakala, jerit kematian pun menyeruak ke seluruh jagad. Ketika itu, seluruh manusia dan makhluk hidup mengalami kematian. Tidak sesuatu pun yang tersisa di dunia ini. Pada detik-detik peristiwa itu terjadi, seluruh manusia merasa ketakutan dan panik. Mereka goncang dan kebingungan, kecuali orang-orang mukmin yang memahami hakikat wujud ini, segala hikmah dan rahasianya, hati mereka tenggelam dalam makrifat dan mahabbah (cinta) kepada Allah SWT.
Jerit Kebangkitan dan Permulaan Kiamat
Setelah peristiwa itu terjadi, alam akhirat pun memasuki babak baru; alam yang memiliki potensi untuk kekekalan dan keabadian.Nur Ilahi memancarkan sinarnya, jeritan kebangkitan menggema, nusyur segera berlangsung, seluruh umat manusia serta binatang-binatang pun dihidupkan kembali hanya dengan sekejap saja. Seluruh manusia diliputi kebingungan dan goncangan jiwa yang dahsyat bagaikan kupu-kupu yang beterbangan tanpa arah.
Kini, mereka berada di satu tempat yang agung, berdiri di hadapan Tuhan Yang Mahabesar untuk dilakukan hisab dan perhitungan amal atas masing-masing. Seluruh manusia dikumpulkan. Bahkan, sebagian mereka mengira bahwa mereka berada di alam barzakh hanya sekejap atau sehari saja.
Kerajaan Allah dan Terputusnya Sebab dan Nasab
Di alam baru itu tersingkaplah segala hakikat. Kerajaan dan kekuasaan seluruhnya hanya milik Allah. Seluruh umat manusia menjadi ketakutan dan tidak seorang pun yang berani atau mampu berkata-kata dan mengangkat suara. Mereka tenggelam di dalam pikiran masing-masing; tentang nasib dan perjalanan akhir mereka. Bahkan, anak akan lari dan tak peduli lagi akan ayah dan ibunya. Sanak keluarga satu sama lainnya saling meninggalkan, hubungan nasab dan keturunan pun menjadi terputus tak lagi berarti. Hubungan kekerabatan dan persahabatan yang dibina berdasarkan keuntungan materi, duniawi dan hawa nafsu berubah menjadi permusuhan satu sama lainnya. Seluruh jiwa manusia dipenuhi oleh penyesalan dan kerugian terhadap apa yang telah mereka lakukan di dunia.[3]
Mahkamah Keadilan Ilahi
Kemudian, dibentuklah Mahkamah Keadilan Ilahi, segala amal perbuatan seluruh manusia pun dihadirkan. Lembaran amal dibagi-bagikan, setiap amal dibukakan di hadapan masing-masing pelakunya sebegitu jelas sehingga tidak lagi memerlukan pemeriksaan terhadap amal tersebut.
Di dalam mahkamah ini, dihadirkan para malaikat, para nabi dan hamba-hamba pilihan sebagai saksi-saksi atas berbagai amal tiap-tiap manusia. Bahkan tangan, kaki dan kulit tubuh pun akan berbicara dan menjadi saksi atas perbuatan seseorang. Seluruh manusia akan dihisab secara teliti. Segenap perbuatan mereka akan ditimbang dengan timbangan (mizan) Ilahi. Seluruhnya akan diadili berdasarkan Keadilan Ilahi, dan masing-masing diri akan melihat hasil perbuatannya.
Secara khusus, orang-orang saleh akan dilipatgandakan ganjarannya. Mereka yang membawa amal kebajikan akan mendapatkan balasan sepuluh kali lipat. Di sana, seseorang tidak akan menanggung dosa dan perbuatan orang lain. Sementara mereka yang tersesat dan menyesatkan orang lain akan menanggung kesesatan orang lainnya yang disesatkannya itu, selain menerima balasan atas perbuatan mereka sendiri, tanpa kurang sedikitpun.
Pengorbanan seseorang untuk orang lain pada saat itu tidak akan berarti. Bahkan, syafa'at dan pertolongan seseorang pun tidak akan diterima, kecuali syafa'at orang-orang yang diizinkan oleh Allah SWT mereka dapat memberikan syafa'at sesuai dengan timbangan-timbangan yang diridhai Allah SWT.[4]
Menuju ke Tempat Abadi
Setelah pengadilan itu selesai, tibalah babak berikutnya, diumumkanlah keputusan Ilahi. Orang-orang yang saleh dipisahkan dari orang-orang yang durhaka. Kaum mukmin menuju ke surga firdaus dengan wajah yang berseri-seri dan penuh gembira. Sinar Ilahi memancar dan mengantarkan mereka ke tempat keabadian surgawi. Sedangkan orang-orang kafir dan kaum munafik digiring ke neraka jahanam dalam keadaan terhina. Wajah mereka hitam dan kotor, berjalan di dalam kegelapan. Ketika itu, orang-orang munafik berkata kepada orang-orang yang beriman, “Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman, ‘Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebagian dari cahayamu.’ Ketika itu dikatakan kepada mereka, 'Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya untukmu.” Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang yang beriman) seraya berkata, ‘Bukankah kami dahulu bersama-sama kalian?’ Mereka menjawab, ‘Benar, akan tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu kehancuran kami dan kamu ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah, dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh setan yang amat menipu.' Maka pada hari ini tidak diterima tebusan darimu dan tidak pula dari orang-orang kafir. Tempat kamu adalah neraka, itulah tempat berlindungmu dan seburuk-buruknya tempat kembali bagimu.” (QS. Al-Hadid:13-15)
Ketika orang-orang mukmin telah mendekati surga, dibukakan pintu untuk mereka. Para malaikat rahmat pun menyambut kedatangan mereka seraya mengucapkan selamat dengan penuh hormat, dan memberi kabar gembira kepada mereka akan kebahagiaan yang abadi.[5]
Akan tetapi, tatkala orang-orang kafir dan munafik itu sampai di neraka jahanam, terbukalah pintu di hadapan mereka, dan para malaikat azab mencaci-maki mereka dengan kasar dan penuh kedengkian. Mereka diancam dengan siksa pedih selama-selamanya.
Surga
Di dalam surga, terdapat taman yang membentang, seluas langit dan angkasa, dipenuhi oleh aneka ragam pepohonan dengan bermacam-macam buahnya yang sudah matang dan mudah dipetik. Di dalam taman itu juga terdapat tempat isitirahat dan bersenang-senang yang sangat luas dan indah, sungai-sungai dengan airnya yang sejuk, susu, madu dan minuman yang bersih dan segar. Apa pun yang mereka inginkan tersedia di dalamnya. Bahkan lebih dari apa yang mereka inginikan.
Pakaian penduduk surga terbuat dari sutra, sundus dan istabrak (jenis sutra) yang dihiasi dengan bermacam-macam hiasan yang indah. Mereka duduk bersandaran di atas dipan-dipan dan kasur-kasur yang empuk sambil berhadap-hadapan. Tidak terdengar suara apapun dari penduduk surga selain puji dan syukur kepada Allah SWT. Mereka tidak pernah berbicara dengan kata-kata yang sia-sia dan kotor, mereka pun tidak mendengar hal yang serupa. Mereka tidak diganggu oleh rasa dingin atau pun panas, tidak mengenal rasa sakit, lelah dan bosan, tidak juga rasa sedih dan takut. Hati mereka bersih, tidak sedikit pun tergores rasa dengki dan iri.
Para pelayan anak-anak kecil senantiasa melingkari mereka bagaikan mutiara-mutiara yang tersimpan rapih, begitu indah dan menakjubkan. Mereka menyajikan gelas-gelas yang berisikan minuman surgawi nan lezat dan membangkitkan semangat yang tak terbayangkan. Tidak ada bahaya dan rasa sakit apa pun. Mereka dapat menikmati berbagai macam buah dan daging burung.
Di dalam surga, kaum laki-laki mendapatkan pelayanan terbaik dari isteri-isteri yang cantik, suci dari segala aib dan sangat mencintai suami-suaminya. Lebih dari itu semua, mereka pun memperoleh kenikmatan ruhani dan keridhaan Ilahi. Mereka senantiasa mendapat kasih sayang dan kelembutan dari Tuhan Yang Mahakasih, sehingga mereka hanyut dalam kebahagiaan dan kedamaian yang tidak seorang pun dapat menggambarkannya. Sungguh kebahagiaan yang tidak ada bandingan. Segala kenikmatan yang tidak mungkin terbayangkan, dan rahmat, keridhaan serta kedekatan diri di sisi Allah, semua itu abadi dan tak terbatas.
Neraka
Neraka adalah tempat akhir orang-orang kafir dan kaum munafik yang tidak mempunyai nur sama sekali di dalam hatinya. Di tempat itulah seluruh para pendurhaka dikumpulkan. Neraka masih saja dapat menampung dan menyambut, sampai ia berkata: “Apakah masih ada tambahan lagi?”. Di dalamnya tidak ada selain api dan siksa.
Lidah api neraka itu menjilat-jilat sampai ke atas dan dari semua arah. Suaranya yang menakutkan dan penuh murka menambah rasa takut, ngeri dan menggetirkan jiwa. Wajah-wajah penghuninya masam, redup, gelap, hitam dan sangat jelek. Bahkan, para malaikat yang dipercaya untuk menjaganya pun berlaku keras dan kejam. Dari wajah-wajah mereka tidak tampak rasa belas kasih, sedikit pun.
Penghuni neraka itu dibelenggu dengan rantai-rantai dari besi. Mereka dikelilingi api neraka dari semua sisi, bahkan mereka sendiri sebagai kayu-kayu bakarnya. Mereka tidak mendengar apa-apa selain jeritan, rintihan, tangisan dan keluh kesah para penghuninya, serta teriakan para malaikat yang mengawal mereka.
Wajah-wajah para penghuni neraka itu disiram dengan air mendidih yang sangat panas sehingga isi perut mereka pecah. Setiap kali meminta minum, mereka diberikan minuman dari muhl yang sangat panas dan berbau busuk. Mereka menerima minuman itu bagaikan unta-unta yang kehausan. Ketika diminum, usus-usus mereka menjadi terputus-putus dan hancur.
Makanan mereka terbuat dari pohon zakum, yaitu sejenis pohon yang tumbuh di dalam neraka. Jika mereka memakannya, akan bertambah pedih siksa mereka, perut mereka terbakar. Adapun pakaian mereka terbuat dari bahan hitam yang sangat kasar, yang jika dipakai akan menambah siksa menjadi lebih pedih lagi.
Di dalam neraka, mereka ditemani oleh setan-setan, jin dan para durjana, sehingga mereka berangan-angan ingin menghindar jauh. Satu sama lain saling melaknat dan bertikai. Setiap kali menampakkan penyesalan dan memohon maaf kepada Allah, mereka malah menerima siksa yang semakin pedih agar mereka diam. Ketika itulah mereka memohon kepada penjaga neraka. Al-Qur’an mengisahkan, “Para penghuni neraka itu berkata kepada penjaga jahanam, 'Mohonlah kepada Tuhanmu agar meringankan azab kami ini walaupun hanya satu hari saja!' Mereka menjawab, ‘Bukankah sudah datang kepadamu para utusanmu itu dengan membawa penjelasan?' Mereka menjawab, ‘Ya.’ Mereka berkata lagi, ‘Kalau begitu mintalah. Sesungguhnya doa-doa orang-ornag kafir senantiasa dalam kesesatan.'" (QS. Ghafir: 49-50)
Begitu beratnya siksa yang diderita, mereka meminta dimatikan lagi. Akan tetapi, jawaban yang datang kepada mereka adalah: kalian akan menetap di neraka ini selama-lamanya. Allah SWT berfirman, “Mereka memanggil-manggil, 'Wahai penjaga, mohonlah agar Tuhanmu itu mengadili kami lagi.' Ia menjawab, 'Sesungguhnya kalian akan menetap di sini.'”
Meskipun diliputi oleh kematian dari semua sisi, mereka tidak mengalami kematian lagi. Setiap kali kulit mereka terbakar, digantikan dengan kulit yang baru sehingga siksa itu terus berlangsung, mendera tiada henti.
Akhirnya, mereka memohon kepada penduduk surga agar memberikan air dan makanan walau sedikit saja. Jawaban yang datang hanyalah “Sesungguhnya Allah SWT mengharamkan atas kalian kenikmatan surga. Penduduk surga bertanya kepada mereka, “Apakah yang membuat kamu masuk ke neraka saqar?" Mereka menjawab, “Kami tidak melakukan shalat, kami juga tidak memberi makan fakir miskin. Kami tenggelam bersama orang-orang yang durhaka dan kami mendustakan Hari Kiamat.” (QS. Al-Muddatstsir: 42-46)
Kemudian terjadilah adu-bicara sesama mereka sendiri di dalam neraka itu. Orang-orang yang sesat berkata kepada orang-orang yang menyesatkan mereka: “Sesungguhnya kalianlah yang telah menyesatkan kami”. Mereka menjawab, “Justru kalianlah yang menghendaki sendiri hal itu lantas mengikuti kami.” Orang-orang yang tertindas dan lemah berkata kepada orang-orang yang congkak, “Seandainya tidak karena kalian, maka kami ini adalah orang-orang yang beriman." Orang-orang yang sombong itu berkata kepada orang-orang yang lemah, 'Kamikah yang telah menghalangi kalian dari petunjuk setelah petunjuk itu datang kepada kalian? Tidak, sebenarnya kalian sendirilah orang-orang yang berdosa.'" (QS. Saba': 32)
Lalu, mereka berkata kepada setan-setan, ”Sesungguhnya kalianlah yang telah menyesatkan kami." Setan-setan itu pun menjawab mereka, ”Dan berkatalah setan ketika urusan hisab telah diselesaikan, ’Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepada kalian dengan janji yang benar dan aku pun telah berjanji kepada kalian akan tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan sekedar aku ini menyuruh kamu, lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak akan dapat menolongmu. Dan kamu pun tidak akan dapat meno-longku." (QS.Ibrahim:22)
Sungguh, tidak ada jalan lain di hadapan mereka kecuali menyerah dan menerima siksaan lantaran kekufuran dan kesesatan mereka. Mereka menetap untuk selama-lamanya di dalam neraka jahim.[]


Lihat surah Az-Zilzal: 1-2, Al-Hajj: 1, Al-Waqi’ah: 4, Al-Muzammil: 14, Al-Insyiqaq: 4, Al-Haqqah: 14, Al-Fajr: 21, At-Takwir: 6, Al-Infithar: 3, Al-Kahfi: 47, An-Nahl: 88, Ath-Thur: 10, Al-Takwir; 2, Al-Ma’arij: 9, dan Al-Qari’ah: 5.
[2] Lihat surah Al-Qiyamah: 8-9, Al-Takwir: 1-2, Al-Infithar: 2, Ath-Thur: 1, Al-Haqqah: 16, Ar-Rahman: 37, Al-Mursalat: 9, An-Naba’: 19, Al-Anbiya’: 104, Al-Furqan: 25, Ad-Dukhan: 10.
[3] Lihat surah Ibrahim: 21, Al-'Adiyat: 10, Ath-Thariq: 9, Qof: 22, Al-Haqqoh: 18, Al-Hajj: 56, Al-Furqon: 26, Ghafir: 16, Al-Infithor: 19, Hud: 105, Thaha: 108, An-Naba': 38, 'Abasa: 34, Asy-syuara': 88, Al-Ma'arij: 10-14, Luqman: 33, Al-Baqoroh: 166, Al-Mu'minun: 101, dan Az-zukhruf: 67.
[4] Lihat surah Al-An'am: 31, 70, 160, Maryam: 39, 87, Yunus: 54, 59, Ali-Imran: 30, 91, Lukman: 33, Al-Ma'idah: 36, Al-Hadid: 15, At-Takwir: 14, Al-Isra': 49, 13-14, Al-Haqqah: 19, Al-Insyiqaq: 7-10, Ar-Rahman: 39, Az-Zumar: 7, 24, 69, 75, Al-Baqarah: 143, 255, 281-286, Ali 'Imran: 140, 25, 161, An-Nisa': 41, 69, Hud: 18, 111, Al-Hajj: 78, Yasin: 65, 54, 47, Fushshilat: 20-21, An-Nur: 24, Al-Mu'minun: 102-103, Al-Qari'ah: 6-8, Al-Jatsiyah: 17, 22, An-Nahl: 25, An-Naml: 78, An-Najm: 26, 40-41, 39, Ibrahim: 51, Thaha: 15, 109, Ghafir: 17, Ath-thur: 21, Al-Muddatsir: 38, Al-'Ankabut: 13, Fathir: 18. Saba': 23, dan Az-Zukhruf: 87.
[5] Lihat surah Al-A'raf: 33, Al-Anfal: 37, Ar-Rum: 14-16, 43-44, Asy-Syura': 7, Hud: 105-108, Yasin: 59, Az-Zumar: 60, 71, 73, Ar-Ra'd: 23-24, Ali 'Imran: 106, Al-An'am: 124, Yunus: 27, Maryam: 71-72, 86, Thaha: 101, 124-126, Ibrahim: 43, Al-Qamar: 8, Al-Mi'raj: 44, Al-Ghasyiyah: 2, Al-Isra': 72, 97, 'Abasa: 40-41, Al-Hadid: 13-15, At-Tahrim: 6, dan Al-Anbiya': 103.
The Day of Judgment by Ali Sina
Hari Kiamat

Setiap Muslim percaya bahwa jika mati nanti dua malaikat bernama Nakir dan Munkar :twisted: mengunjunginya di kuburan. Malaikat2 ini akan bertanya tentang orang yang wafat tsb. Jika ia seseorang yang 'beriman', kuburannya akan dilebarkan sebanyak 30 meter dan diterangi cahaya. Lalu ia disuruh tidur seperti mempelai laki2 menanti hari saat Allah membangkitkannya. Tetapi jika ia ketahuan munafik, para malaikat akan memerintahkan kuburannya agar menekan tubuhnya sampai tulang2 rusuknya hancur.

Quran mengatakan bahwa pada Hari Kiamat, langit terbelah dua (Q.84:1) and it will heave with (awful) heaving (Q.52:9), the sun is overthrown (Q.81:1), bumi terguncang akibat gempa (Q. 99:1), bulan tidak kelihatan/eclipse (Q.75: dan “malaikat Israfil akan membunyikan trompet dan semua mahluk hidup, manusia, malaikat dan jin akan mati.
Dengan letusan berikutnya kesemuanya akan bangkit kembali. Mahkota Allah akan nampak dalam awan, dibawa oleh 8 malaikat. Muslimin akan menerima buku tentang kelakuan mereka dalam tangan kanan dan kaum kafir akan menerima buku dalam tangan kiri mereka. Buku2 tersebut akan dibuka dan kelakuan manusia akan ditimbang dalam timbangan (mizan). Dalam ketakutan mereka, manusia akan mencari seseorang untuk memohon ampun kepada Allah. Mereka akan mencari Adam, Abraham, Moses and Jesus, tetapi nabi2 tsb tidak mengulurkan tangan. Pada akhirnya mereka akan beralih ke Muhammad.”

Muslimin juga percaya bahwa ada jembatan bernama Sirat, yang terletak diatas Neraka, yang lebih tajam dari pedang dan lebih tips dari rambut. Hanya Muslim yang patuh pada Allah akan menyeberangi jembatan itu dalam sekejap mata dan memasuki Surga. Muslim lainnya akan jatuh dalam Neraka, tetapi tidak lama kemudian akan diselamatkan.

Para kafir... sudah pasti mereka akan jatuh kedalam Neraka dan mengidap disana selama2nya.

Tidak ada yang tahu kapan persisnya Hari Kiamat itu tetapi kemungkinan pada hari Jumat pada Muharam ke 10. Pada saat itu, Allah akan membangkitkan mereka yang mati. Allah akan mengumpulkan
debu mereka yang tersebar dam memanggil mereka agar mengunjungiNya. Dan manusia akan melihat Allah sejelas melihat matahari pada hari berawan. Lalu IA akan menghakimi mereka berdasarkan kepercayaan mereka. Mereka yang tidak percaya pada tuhan lain selain Allah, terlepas dari kejahatan yang mereka lakukan, akan langsung ke Surga. Banyak ayat dalam Quran yang berbicara mengenai kelakuan baik seperti dibawah ini ;

[Al-Imran 3:30] Pada Hari saat setiap jiwa dihadapkan pada kebaikan maupun kezaliman, ia mengharapkan adanya jarak jauh antara dirinya dan kezalimannya itu.

Namun yang dimaksudkan "kezaliman" bagi Muhamad bukanlah sembarang kezaliman tetapi : "tidak percaya kepada Allah". Ini jelas dari ayat berikut ini.

[Ibrahim 14:44] Dan peringati manusia akan hari saat takdir akan tiba dan mereka yang melakukan kesalahan akan berkata: "Ya Tuhan! Undurilah sebentar lagi. Kami akan mematuhi panggilanMu dan mengikuti nabiMu". Allah menjawab: tidaklah kalian bersumpah bahwa bagi kalian tidak ada hari akhir ?

Bagi Allah tidak ada hal yang lebih parah daripada penolakan terhadapNya. Tetapi begitu kau percaya, semua dosamu akan dimaafkan dan tempatmu di Surga terjamin jadinya. Dalam Hadis Bukhari ditekankan pentingnya kepercayaan diatas kelakuan baik.

Bukhari Volume 4, Book 54, Nomor 445:
Diriwayatkan Abu Dhar:
Nabi mengatakan, "Malaikat Jibril mengatakan kepada saya, 'Siapapun yang mati tanpa memuja tuhan lain selain Allah, akan masuk Surga." Nabi bertanya, "BAHKAN JIKA IA MELAKSANAKAN HUBUNGAN SEKSUAL ILLEGAL ATAU MENCURI SEKALIPUN ?" Jibril menjawab, "BAHKAN ITU SEKALIPUN."

Namun bagi kaum kafir tidak ada penyelamatan.

[al-Ma'idah 5:36] Wahai, mereka yang tidak beriman ! Jikapun segala yang ada dalam bumi milik mereka dan mereka gunakan untuk menebus diri mereka dari Hari Kiamat, hal itu tidak akan diterima dari mereka. Mereka akan menghadapi akhir yang menyiksa.

[al-Kahf 18:106] Itu ganjaran mereka : Neraka, karena mereka tidak percaya, dan mereka mengguraukan wahyu Kami dan nabi2 Kami.

[Ta Ha 20:100] Siapapun yang menjauhi Allah, ia akan menderita beban pada Hari Kebangkitan.

Namun bagaimana dengan mereka yang mencintai orang yang lain agama ? Sebagai manusia, kami mementingkan cinta kasih dan saling membantu sesama. Ternyata bagi Allah itu semua tidak relevan.

[al-`Ankabut 29:25] Cinta diantara kamu hanyalah dalam dunia fana. Namun dalam hari Kiamat nanti kalian akan menolak sesama dan saling mengutuk, dan tempatmu adalah Api Neraka, dan kau tidak akan ada yang bantu.

Mereka yang menolak Allah mudah dikenali karena muka mereka akan "dihitamkan" ("blackened").

[az-Zumar 39:60] Pada hari Kebangkitan, kau (Muhammad) dapat mengenali mereka yang membohong tentang Allah dari muka mereka yang dihitami. Bukankah tempat mereka adalah Neraka ?

Jika orang kulit putih menyebut orang Afrika berkulit "hitam", itu akan dianggap menghina. Namun aneh bahwa banyak orang berkulit hitam malah masuk Islam dan tidak menyadari bahwa sang nabi sendiri sangat rendah pendapatnya tentang warna kulit mereka.

Lihatlah Hadis berikut :

[Al-Imran 3:106] Pada hari dimana muka sebagian orang dijadikan putih dan sebagian lagi dijadikan hitam; katakan kepada mereka (yang hitam) : Kau tidak percaya sehabis percaya ? Maka rasakanlah hukuman bagi mereka yang tidak percaya.

Tanpa perlu penjelasan panjang lebar, jelaslah absurditas kepercayaan macam diatas. Namun muslimin tidak mampu mengajukan pertanyaan sederhana kepada diri sendiri, seperti apa gunanya dilebarkannya sebuah lobang kuburan yang kemudian diterangi cahaya bagi mereka yang mati ? Apakah anda pernah melihat kuburan yang dilebarkan dan diterangi cahaya ?

Surga Islam adalah tempat yang sangat fisik. Mengapa Allah harus mengumpulkan segala debu manusia mati guna menghadiahkan atau mengganjar mereka ? Ini semakin tidak masuk akal mengingat kemampuan tubuh berganti elemen ...

Nampaknya, nabi tidak mengerti realitas spiritual manusia yang dipisahkan dari dunia material. Penghargaan Allah selalu hal2 fisik seperti gadis perawan, anggur, madu, taman, rumah besar, kain berajut emas dan obyek2 material lainnya. Apa gunanya bagi jiwa manusia ? Surga dalam Islam adalah tempat dimana mereka yang percaya akan Allah beristirahat dibawah pohon teduh, makan dan minum anggur memabukkan dan mengadakah hubungan seksual dengan gadis perawan.

[Surah 55:54-46]"They will recline on carpets whose inner linings will be of rich brocade: the fruit of the gardens will be near. In them will be (Maidens), Chaste, restraining their glances, whom no man or Jinn before them has touched (virgins)."

Tindakan baik tidak relevan bagi Allah : Kepercayaan keapda Allah dan Rasulnya adalah satu2nya persyaratan tiket masuk Surga materil ini.
Bahkan orang Kristenpun tidak bebas dari kutukan sang Allah idiot.

Satu surah menunjukkan bahwa Yahudi dan Kristen akan diselamatkan,

[al-Hajj 22:17] Lo! those who believe (this revelation), and those who are Jews, and the Sabaeans and the Christians and the Magians and the idolaters - Lo! Allah will decide between them on the Day of Resurrection. Lo! Allah is Witness over all things.

Tetapi kok, Allah berubah pikiran lagi :

[al-Ma'idah 5:14] And with those who say: "Lo! we are Christians," We made a covenant, but they forgot a part of that whereof they were admonished. Therefore We have stirred up enmity and hatred among them till the Day of Resurrection, when Allah will inform them of their handiwork.
Share this article :
 
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ILMU TENTANG DUNIA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger